Jumat, 20 September 2013

ilustrasi tragedi sekolah


                                                        ILUSTRASI   TRAGEDI SEKOLAH ,,,,,,,
Suatu ketika dimasa lalu,bangsa binatang sakit hati karena dilecehkan bangsa manusia.Rasa direndahkan ini muncul setelah datang laporan dari kucing,anjing,dan sapi,yang sebagai ternak peliharaan tiap hari mereka mendengar umpatan,makian,dan sumpah serapah manusia dengan mengunakan nama binatang.
Untuk membuktikan sebaliknya,bangsa binatang bertekad meningkatkan peradaban mereka.Komite sekolah pun dibentuk setiap suku hewan diwakili oleh seekor tetua yang dianggap paling bijak dalam komunitasnya.
Pada saat mereka membahas kurikulum,suku burung mengusulkan pelajaran terbang harus ada,suku kelelawar menghendaki niscayanya pelajaran teknik tidur dengan kepala dibawah.Adapun suku cicak menekankan perlunya pelajaran merayap dilangit-langit.
Begitulah,dalam kurikulum sekolaah binatang itu,terdapat berbagai mata pelajaran yang sangat menarik seperti berkicau,berkotek,berenang,mendesis,mematuk,menerkam,melenguh,mengaum,melompat .semua ini digolongkan dalam kelompok pelajaran dasar.
Ditingkat menengah,terdapat berbagai pelajaran yang lebih canggih seperti teknik pura-pura mati,kreatif berganti kulit,menukik tanpa bunyi,dan membelit mangsa tanpa gejolak.
Ditingkat lanjut pelajaran mencakup ilmu-ilmu yang lebih hebat,seperti pedoman bermetamorfosis,teknik menyembuhkan diri sendiri,jurus kawin sambil terbang,dan rahasia bernafas dalam lumpur panas.
Juga diputuskan,jika putra-putri binatang itu tamat,setiap lulusan tingkat dasar akan mendapat gelar pr(prigel)tingkatan menengah Tr(trengginas)dan tingkat lanjut Pw(piawai).
Mereka berharap nama binatang sekolahaan akan lebih bergengsi,misalnya bebek peking(pr)ular beludak(tr),atau tupai pendidit(pw).mereka tak mau kalah dengan bangsa manusia yang sangat bangga dengan gelar-gelar sekolah seperti BA,MA,atau phD,dan seperti manusia,mereka juga percaya bahwa bergelar berarti sukses.binatang ingin setara dengan manusia dan dihargai penuh martabat.
                                                     ...................................
Tetapi sesudah meluluskan 10 angkatan,sekolah binatang itu akhirnya dibubarkan.sebab utamanya,sekolah binatang dinilai gagal total.gelar-gelar yang sempat diberikan pun dicabut.
     Namun karena bangsa manusia suka meneliti maka dibentuklah satgas pencari fakta.Tim ini lah yang akhirnya berhasil menemukan penyebab kegagalan itu.kesimpulan sekolah binatang itu gagal karena pada semua mata pelajaran setiap murid mendapat nilai minimum C.kesimpulan ini diperoleh sesudah menganalisa sejumlah fakta aneh.Ditemukan misalnya,dalam pelajaran berenang pun ikan mendapat nilai C,dalam pelajaran terbang pun burung mendapat nilai C,demkian pula rusa dalam  berlari dihargai dengan C saja,pokoknya setiap binatang Cuma mendapat nilai C dalam kompetensi alamiah masing-masing.yang paling aneh,meski dilapangan,kompetensi  itu hanya pantas mendapat nilai F,bagaimana mungkin sekolah merusak kompetensi alamiah anak-anak binatang tersebut.Rupanya pada saat pratikum berenang, sayap burung rusak parah.sehingga saat dipakai dalam pratikum terbang,sayap itu tidak berguna lagi namun mendapat nilai C juga dalam terbang maupun berenang karena ia tidak pernah absen dan suka menolong teman.
Ketika pratikum bernafas dalam lumpur berlangsung sayap kelelawar berpatahan,sehingga saat ia harus pratikum terbang malam arahnya jadi ngawur dan suka menabrak pohon. Namun, kelelawar mendapat nilai C dalam keduanya. karena ia selalu bersikap sungguh-sungguh dan hormat pada guru.Pokoknya semua anak binatang Cuma mendapat nilai C dalam setiap mata pelajaran,bukan karena kompetensinya memang lumayan tetapi karena soal-soal diluarnya.


dikutip dari buku jansen sinamo.8 etos keguruan